Search This Blog

Tuesday 5 July 2016

Semai Hidroponik sayuran buah seperti cabe, paprika, tomat bandung, tomat cherry dan melon

Setelah mencoba beberapa tanaman sayuran daun seperti selada keriting, caisim, sawi putih, kangkung, pakchoy dan lainnya yang hasilnya cukup memuaskan menurut saya dan juga teman-teman. Memuaskan karena tanaman hidroponik yang sudah besar tumbuh dengan subur dengan ciri daun yang lebar, batang yang kokoh dan juga bentuk tampilan keseluruhan tanaman yang bagus, saya mulai coba menanam hidroponik sayuran buah tomat dan cabe.

Kenapa saya pilih tomat dan cabe, karena kedua tanaman itu yang sering diperlukan dan dimanfaatkan dalam kegiatan masak setiap rumah tangga setiap harinya. Daripada mengeluh soal harga cabe yang tiba-tiba mahal dan tidak masuk akal, mengapa tidak kita tanam saja cabe serta tomat sendiri di halaman rumah kita. Toh tidak perlu tempat yang luas dan perawatan yang rumit kalau kita hanya pelihara 5 sampai 6 pohon tomat dan cabe. Tanaman tomat dan cabe saya tidak semuanya tanaman yang baru semai dan ditanam dengan cara hidroponik. Tapi sebagian ada pindahan dari akuaponik dan dari pot yang menggunakan tanah / kompos yang komposnya saya beli dari tukang tanaman di cibinong. Karena kebetulan posisinya kurang mendapat sinar matahari secara maksimal maka pertumbuhannya jadi kurang maksimal. Tanaman tomat dan cabe yang saya tanam dengan kedua metode itu hanya tumbuh pada awalnya saja, setelah tingginya sekitar 5 cm mulai tersendat pertumbuhannya dan tidak bertambah tinggi walaupun kedua tanaman itu tidak mati.

Untuk cabe sekarang sudah ada 4 pohon yang saya tanam secara hidroponik mulai besar serta mulai muncul banyak kembang dan beberapa pohon sudah mulai belajar berbuah ( lingkaran kuning ). Alhamdulillah. Untuk tomat belum ada yang berbuah tapi ukuran batang cukup besar dan kuat untuk berdiri tegak ( beberapa pohon tidak saya bantu dengan tali / kayu / ajar untuk pertumbuhannya ). 
 

Untuk 2 bibit melon yang saya semai, juga pertumbuhannya cukup baik. Daunnya lebar dan mulai merambat kemana-mana. 





Berdasarkan pengalaman-pengalaman diatas, pertumbuhan sayuran daun dan sayuran buah yang cukup baik itu, sekarang saya sedang mencoba semai bibit paprika merah, hijau, kuning dan orange ( mix ), terong ungu dan tomat cherry
Paprika saya coba semai dan tanam di hidroponik karena harganya yang saya lihat sampai 120rb / kg di supermarket / hipermarket atau satu buahnya sekitar 20 ribuan. Sehingga sangat masuk akal kalau memang bisa dikembangkan secara bisnis akan sangat menguntungkan para petani dan orang yang menanamnya. Sedangkan tomat cherry saya semai karena ada teman yang pesan bibit tomat cherry ini dan buahnya juga bagus dan enak dilihat, jadi setelah dapat bibit tomat cherry ini saya juga langsung mencoba semai. Semoga hasil semai sayuran buah paprika dan tomat cherry dengan nutrisi AB Mix buah yang saya gunakan ini bisa bagus juga hasilnya sehingga memudahkan saya saya kalau ada teman maupun pelanggan lainnya yang perlu bibit-bibit diatas. Aamiin.
Bibit paprika, tomat cherry, melon, terong ungu



Selamat menanam sayuran buah
By : indraambogahidroponik.blogspot.com

Friday 1 July 2016

Artikel menarik mengenai pengujian, kasus dan fakta : PERTANIAN ORGANIK VS HIDROPONIK

Saat ini semakin banyak perdebatan mengenai mana yang lebih baik, apakah hasil tanaman organik atau hidroponik. Perdebatan yang cukup kompleks dikalangan masyarakat bahkan pelaku bisnis pertanian ini muncul  karena semakin tingginya tingkat kesadaran masyarakat akan hasil pertanian yang aman dan baik bagi manusia dan alam, yang bahkan kemudian paradigma ini kian menjadi tren.

Saat ini masyarakat semakin tertarik dengan makanan yang berlabel organik. Bahkan bukan hanya makanan, sekarang ini segala sesuatu yang berlabel organik selalu laris manis dan dicari orang dipasaran, Contohnya :beras organik, buah dan sayur organik, kosmetik organik, shampo organik bahkan tas dan pakaian organik menjadi buruan dan tren di masyarakat.




Apapun yang dihasilkan melalui proses pertanian organik selama ini dianggap lebih aman dan baik bagi manusia dan lingkungan. Tren organik membuat hasil pertanian dengan label ‘organik’ memiliki nilai jual yang jauh lebih tinggi dibandingkan dengan hasil pertanian konvensional. Sebaliknya, hasil pertanian dengan cara hidroponik  justru mulai kehilangan pamor karena dianggap menggunakan bahan kimia dalam proses pembuatan nutrisinya serta banyak menggunakan bahan-bahan yang sulit terurai di alam, sehingga dianggap bertentangan dengan semangat pertanian organik.  

Lalu apa pertimbangan yang membuat kita dan masyarakat berasumsi bahwa sistem pertanian organik lebih baik bagi kita dan lingkungan dibandingkan dengan pertanian konvensional atau hidroponik.


Saat ini, banyak sekali perdebatan mengenai terminologi pertanian organik, 
apakah semua tanaman yang berbasis dan ditumbuhkan melalui proses pemberian bahan organik secara otomatis disebut atau berpredikat produk pangan organik?, 
ataukah masih harus dilihat lagi seluruh proses budidayanya hingga pada kandungan gizi yang menentukan kualitas dari tanaman itu sendiri? 
Lalu bagaimana dengan aturan penanaman organik yang baik dan benar menurut kaidah ilmu pertanian? 
Apakah semua produk yang di hasilkan dari sistem pertanian dan berlabel organik ini menjamin keamanan bagi kita selaku konsumen?. 
Regulasi dan definisi mengenai pangan organik masih belum seragam, bahkan berbeda di masing-masing negara sehingga mungkin yang kita anggap sebagai prosuk organik disini belum tentu dianggap organik di Negara lain karena memang belum ada standard baku yang mengatur tentang hal ini yang disepakati secara internasional.

Asumsi masyarakat pada umumnya (terutama masyarakat menengah ke atas) sementara ini adalah bahwa sistem pertanian organik dianggap lebih sehat karena bebas pestisida kimia. Dalam pertanian organik sangat tabu menggunakan pestisida kimia dalam pengendalian hama dan penyakitnya. Penggunaan pestisida nabati dianggap ramah lingkungan dan tidak menyebabkan bahaya bagi manusia yang mengkonsumsi hasil pertanian organik tersebut. Padahal produk pertanian yang dihasilkan dengan sistem hidroponik yang tepat dan lingkungan yang terkontrol dengan baik bahkan sama sekali tidak memerlukan pestisida kimia sehingga tentu saja memiliki tingkat keamanan untuk dikonsumsi yang sama dengan hasil pertanian dengan menggunakan sitem organik.

Pertanian organik dianggap lebih ramah lingkungan, tidak menyebabkan penurunan kualitas tanah, tidak menimbulkan limbah pertanian yang berbahaya bagi lingkungan seperti residu pestisida atau pupuk kimia yang dianggap merusak struktur tanah sehingga kualitas lingkungan dan lahan pertanian jadi menurun.  Sistem hidroponik tentu juga memenuhi kualifikasi seperti ini
Sistem hidroponik tidak akan merusak tanah karena sistem hidroponik sama sekali tidak menggunakan tanah, dan penggunaan nutrisi yang sangat presisi disesuaikan dengan kebutuhan tanaman dalam budidaya hidroponik sehingga bila dapat dikelola dengan baik, sangat kecil efek residu pupuk yang berbahaya di lingkungan kita.

Pertanian organik dianggap memiliki kandungan gizi yang jauh lebih baik dan lebih sehat karena menggunakan pupuk organik dan rasanya lebih renyah dan enak
Namun demikian, hasil pertanian hidroponik juga  masuk dalam katagori sehat dan enak ini, bagaimana tidak? Dengan nutrisi yang sangat terkontrol sesuai jenis tanamannya, membuat tanaman dapat tumbuh dengan optimal dan mendapatkan apa yang dibutuhkannya dengan tepat sehingga menghasilkan tekstur dan rasa yang renyah. Disamping itu, kandungan gizi dalam produk hidroponik sangat baik karena nutrisi yang diberikan kepada tanaman dapat dikontrol sesuai kebutuhan dan tidak berlebihan.

Pada dasarnya unsur hara diserap tanaman dalam bentuk ion-ion, baik yang berasal dari pupuk organik ataupun yang berasal dari nutrisi hidroponik sehingga sebenarnya tidak berbeda apa yang masuk ke dalam tubuh tanaman tersebut dan digunakan dalam proses fisiologisnya. 

Perlu diperhatikan juga bahwa terkadang ketika dilakukan pengujian terhadap hasil pertanian organik,  ternyata produk pangan tersebut mengandung salah satu unsur yang berlebihan contohnya adalah  unsur nitrogen yang melebihi batas aman untuk dikonsumsi. Adanya kandungan unsur yang berlebihan pada hasil tanaman organik ini dimungkinkan terjadi karena penggunaan pupuk organik yang berlebihan sehingga unsur tersebut terserap tanaman dalam jumlah yang cukup banyak pula. Produk seperti ini meskipun ditanam dengan  sistem organik, tidak dapat di kategorikan dan diberi label organik. Kondisi kandungan unsur berlebihan pada produk pertanian sangat kecil terjadi apabila kita menggunakan sistem hidroponik sebab jumlah unsur yang diberikan dapat kita modifikasi dan dihitung secara tepat agar tidak berlebihan.

Selain itu terdapat contoh kasus pada tahun 1995 di daratan Amerika sempat terjadi wabah salmonella yang cukup berbahaya dimana setelah teliti ternyata berasal dari tanaman organik yang menggunakan pupuk kandang ayam segar. Hasil dari tanaman tersebut ternyata terkontaminasi bakteri yang menyebabkan sakit perut parah pada konsumen yang mengkonsumsinya.

Dari segi kandungan gizi pada produk pertanian, pada tahun 1994 sebuah tes pernah dilakukan oleh kelompok investigasi dari Laboratorium Teknologi Tanaman Universitas San Jose California, untuk mengetahui kandungan vitamin dan mineral yang terkandung dalam hasil tanaman hidroponik dibandingkan dengan hasil tanaman organik dan juga hasil tanaman yang dibudidayakan secara konvensional. Kelompok tersebut melakukan penelitian terhadap tomat dan paprika yang ditumbuhkan dalam ketiga kondisi tersebut, dan hasilnya menunjukkan bahwa tanaman hasil hidroponik memiliki vitamin dan mineral yang secara signifikan lebih tinggi dan sangat bermanfaat bagi kesehatan manusia dibanding dengan pola konvensional maupun organik. Hal ini menunjukkan bahwa kalibrasi dan ketepatan penggunaan unsur hara pada tanaman sangat menentukan tingkat optimalisasi kandungan nutrisi pada hasil tanaman tersebut, bahkan  disebutkan dalam penelitian tersebut rasanyapun lebih enak. Ketepatan pemberian hara pada tanaman adalah kunci dalam sistem hidroponik. Di Amerika sendiri penggunaan sistem hidroponik secara komersial semakin meluas guna memenuhi kebutuhan pangan masyarakatnya.

Satu hal yang harus kita ketahui  adalah bahwa sistem pertanian hidroponik juga memungkinkan kita untuk tetap dapat menumbuhkan makanan kita meski dalam kondisi terbatasnya lahan yang ada dan ini tidak dapat dilakukan dalam pertanian organik. Disamping itu meskipun secara ekonomis pada awalnya investasi yang dibutuhkan dalam penggunaan sistem hidroponik cukup besar namun selanjutnya justru akan lebih murah, sebab tenaga kerjanyapun tidak perlu terlalu banyak. Kerusakan tanaman juga dapat lebih minimalkan dan tentu memiliki bentuk visual yang lebih menarik dan bersih baik tanamannya maupun lingkungan, sehingga cukup baik dari segi estetika.

Namun demikian masih ada pemahaman dari beberapa kalangan bahwa sistem pertanian  hidroponik masih dianggap kurang ramah lingkungan karena dalam skala komersial masih banyak menggunakan bahan-bahan yang tidak dapat didaur ulang seperti paralon, besi, dan bahkan terkadang sisa air nutrisi hidroponik yang belum dikelola dengan baik malah dapat menyebabkan pencemaran air apabila di lakukan dalam sekala besar. Penggunaan unsur-unsur teknis kimia dalam perakitan nutrisi hidroponik menjadi isu besar tersendiri yang menurunkan nilai jual produk hidroponik bila dibanding dengan produk organik meski dari hasil penelitian kandungan gizi dari hasil produk hidroponik tidak lebih buruk dari produk organik. Saat ini mulai banyak percobaan penggunaan mineral-mineral organik yang digunakan untuk perakitan nutrisi hidroponik sehingga diharapkan nantinya label organik juga dapat diterapkan pada produk pertanian hidroponik.

Isu utama dalam hal ini adalah bagaimana kemudian produk pertanian hidroponik dapat di sejajarkan dengan tren pertanian  organik yang ada saat ini. Tentu semua produsen dan konsumen sangat paham bahwa trend organik ini akan terus terjadi. Pada dasarnya kedua cara penanaman baik organik maupun hidroponik sama-sama baik, dan apabila kemudian ditemukan perbaikan dalam penggunaan peralatan dan perlakuan pada  sistem pertanian  hidroponik yang lebih ramah lingkungan dan nutrisi yang lebih ‘organik’ tentu diharapkan hasil produksinya dapat memiliki ‘image’ yang dapat disamakan dengan produk organik. Semoga

Post 07 Maret 2012  By : Fiadini Putri
Artikel aslinya silahkan dilihat di sini :
http://www.bbpp-lembang.info/index.php/arsip/artikel/artikel-pertanian/550-pertanian-organik-vs-hidroponik

Tuesday 28 June 2016

Alamat link barang-barang keperluan hidropnik di tokopedia

Untuk temen-temen yang ingin beli barang-barang keperluan hidroponik sekarang bisa belanja di sini atau di tokopedia supaya lebih tenang, nyaman dan aman.
https://www.tokopedia.com/hobimania

Sementara ini baru ada 2 paket semai, rockwool dan nutrisi AB Mix Hidroponik. Nantinya semoga bisa bertambah dengan barang-barang lainnya seperti netpot, kain flanel, dll

Paket Semai 1
1. Baki untuk tempat semai
2. Rockwool kualitas super untuk tempat bibit / biji
3. Empat bungkus Bibit ( ratusan bibit kangkung, ratusan bibit bayam, ratusan bibit selada dan 50 bibit Pakchoy atau - untuk paket sayuran daun ) atau Empat bungkus bibit ( 5 bibitTomat, 2 bibit cabe, ratusan kangkung - untuk paket sayuran buah ) 
4. Nutrisi AB Mix untuk larutan pekat 250ml, yang sudah di coba dan hasilnya bagus
5. Suntikan untuk memastikan takaran nutrisi yang pas dan akurat
6. Panduan semai dan panduan takaran nutrisi
Paket Semai 1














Paket Semai 2
1. Baki untuk tempat semai
2. Rockwool kualitas super untuk tempat bibit / biji
3. Empat bungkus Bibit ( ratusan bibit kangkung, ratusan bibit bayam, ratusan bibit selada dan 50 bibit Pakchoy atau - untuk paket sayuran daun ) atau Empat bungkus bibit ( 5 bibitTomat, 2 bibit cabe, ratusan kangkung - untuk paket sayuran buah ) 
4. Dua botol Larutan pekat Nutrisi AB Mix untuk larutan pekat 250ml, yang sudah di coba dan hasilnya bagus
5. Syringe/Suntikan untuk memastikan takaran nutrisi yang pas dan akurat
6. Panduan semai dan panduan takaran nutrisi

Paket Semai 2














Rockwool
Rockwool cultilene ukuran 1/4 slab. Untuk media tanam benih hidroponik yang akan di semai dan dipelihara.
Rockwool terbuat dari batuan basalt yang dipanaskan mencapai suhu 1.600 derajat Celcius sehingga meleleh menjadi seperti lava, dalam keadaan mencair ini, batuan tersebut disentrifugal terbentuk serat-serat. Rockwool merupakan media tanam yang sering digunakan dalam budidaya hidroponik. Bentuknya yang berserat sangat baik dalam mengikat air, sehingga cocok untuk perakaran tanaman. Penggunaan Rockwool juga dapat mencegah kontaminasi bakteri dan cendawan sehingga dapat meminimalisir munculnya penyakit dari media tanam.
Ukuran:
- 1/4 slab 25x15x7,5cm
Rockwoll 1/4 slab














Nutrisi AB Mix Hidroponik Sayuran daun
Butiran nutrisi AB Mix untuk larutan pekat Nutrisi AB Mix Hidroponik ukuran 0,25 liter bisa digunakan untuk 50-150 liter air nutrisi. Dilengkapi 2 buah syringe / suntikan untuk memastikan keakuratan pemberian larutan nutrisi
Ukuran 5:5:1 atau 5ml larutan A + 5ml larutan B + 1 liter air akan menghasilkan nilai nutrisi sekitar 1000ppm


Nutrisi AB Mix + Syringe

Nutrisi AB Mix Hidroponik Sayuran Buah
Butiran nutrisi AB Mix untuk larutan pekat Nutrisi AB Mix Hidroponik ukuran 0,25 liter bisa digunakan untuk 50-150 liter air nutrisi. Dilengkapi 2 buah syringe / suntikan untuk memastikan keakuratan pemberian larutan nutrisi
Ukuran 5:5:1 atau 5ml larutan A + 5ml larutan B + 1 liter air akan menghasilkan nilai nutrisi sekitar 1000ppm





Artikel terkait paket semai murah
Selamat berbelanja :-)

indraambogahidroponik.blogspot.com

Wednesday 15 June 2016

Menanam Kangkung dan Bayam di baskom atau keranjang cuma modal sekitar 10 ribu rupiah saja

Menanam tanaman secara hidroponik tidak hanya bisa dilakukan di Gully, Paralon, Talang Air dan botol bekas air mineral saja. Kali ini saya menanam kangkung hidroponik dan bayam merah hidroponik di baskom atau keranjang yang hanya menghabiskan dana sekitar 10ribu rupiah saja.
Barang-barang yang diperlukan :
  1. Baskom berlubang untuk bagian atas
  2. Baskom tanpa lubang untuk bagian bawah
  3. Pisau cutter
  4. Kain flanel
  5. Kertas tisu
  6. Bibit kangkung dan bayam
Caranya :
  • Sobek keranjang berlubang dengan pisau cutter, gunanya untuk memasukkan kain flannel
  • Masukkan kain flannel ke 4 lubang yang sudah kita buat
tampak atas
tampak bawah

  • ambil kertas tisu dan taruh di keranjang berlubang dan basahi tisu dengan air secukupnya
  • Letakkan bibit Kangkung atau bibit bayam diatas kertas tisu tersebut
bibit kangkung
bibit bayam


  • Isi air ke keranjang tanpa lubang secukupnya
  • Letakkan keranjang berlubang yang sudah di beri bibit diatasnya
  • Tutup dengan plastik hitam dan proses semai bibit sudah dimulai
Setelah 2-3 hari kecambah kangkung dan bayam akan mulai banyak yang tumbuh. Bila sudah agak banyak yang tumbuh segera dikenalkan dengan sinar matahari pagi dan mulai diberikan air nutrisi supaya pertumbuhannya baik dan bisa di panen dalam waktu 4-5 minggu.
Jangan lupa untuk selalu menambahkan atau mengganti air nutrisi hidroponiknya bila tinggal sedikit atau habis. Dengan menanam kangkung dan bayam secara hidroponik sendiri, kita bisa pastikan kebersihan dan kesehatannya karena kita mengetahui secara pasti media dan air yang digunakan.




 
   


Thread di kaskus mengenai bahaya kangkung air yang ditanam dekat sungai yang airnya sudah tercemar limbah.

kangkung air di sungai
kangkung air di pinggir sungai

Pilihan ada di tangan anda, mau mengkonsumsi kangkung yang di tanam sendiri dan jelas asalnya atau yang tidak jelas asalnya


Selamat memilih
by : indraambogahidroponik.blogspot.co.id





Sunday 12 June 2016

Ayo Menanam Tanaman Hidroponik Sekarang

Kenapa saya kasih judul Ayo menanam tanaman hidroponik sekarang karena menanam tanaman seperti Selada, Pakchoy, Kangkung, Bayam, Tomat, Cabe, dll secara hidroponik, sangat mudah dan murah seperti salah satu artikel saya Hidroponik murah menggunakan talang air.

Masalahnya adalah kita yang terkadang terlalu ribet dan banyak keinginannya. Misalnya sudah membayangkan jadinya mau menggunakan gully atau paralon 3 atau 4 susun yang disangga menggunakan baja ringan. Keren sih kalau jadi seperti itu tapi begitu mau membeli dan melihat harganya yang 2 - 4 juta malah kaget sendiri, oh mahal ternyata kalau beli yang seperti itu. 
Setelah ditimbang-timbang, akhirnya diputuskan akan coba bikin sendiri. Sepertinya bisalah buat sendiri kalau cuma seperti itu aja. Mulailah cari info ke mbah google dan youtube mengenai cara pembuatannya, dari harga baja ringannya, bautnya, embernya, mesin airnya, selangnya, harga paralon dan cara melubangi paralonnya. Waduh meskipun terlihat sederhana, ternyata sepertinya susah juga bikin sendiri dan harganya mahal juga dengan kemungkinan hasil yang tidak sekeren kalau beli.
Kepusingan lainnya yang di buat sendiri adalah halaman saya kecil, saya tidak bertangan dingin, saya sepertinya tidak ada waktu untuk merawatnya, di rumah saya ada kucing, ada ayam, ada kambing, ada harimau, ada buaya, dll (memangnya kebun binatang)
maunya langsung jadi seperti ini
seperti ini
atau seperti ini


Akhirnya malah batal deh rencana membuat hidroponik karena kepusingan yang dibuat sendiri he...he...he...

Padahal seharusnya mulai saja dulu, semai cukup 10 sampai 15 bibit tanaman hidroponik dengan beli bibit re-pack seribuan, rockwool dan nutrisi AB MIx saja paling hanya 50 ribu rupiah. Selesai. Jangan pikirkan yang lainnya, semai saja dulu
Kalau mau gampang bisa juga beli paket semai di sini yang cuma 50 ribu selain bibit, rockwool, nutrisi AB Mix + sudah ada baki dan suntikan untuk takaran nutrisi + panduan cara semai serta panduan cara pemberian nutrisinya.
Setelah sekitar 1 minggu semai dan tanaman hidroponiknya mulai ada yang berdaun 2, mulailah kumpulkan botol bekas air mineral untuk tanaman yang mulai besar sebanyak 10 - 15 botol saja atau sebanyak jumlah bibit yang kita semai. Atau kita beli talang air 1 batang + tutup ujungnya.

Ketika sudah 2 minggu semai dan tanaman hidroponik kita sudah berdaun 4, pindahkan ke botol bekas air mineral atau talang air yang sudah kita siapkan. Kita tidak perlu merawat setiap hari tanaman hidroponik remaja ini cukup tiap 2-5 hari saja, itupun hanya untuk mengecek air nutrisi AB Mixnya saja habis atau belum. Kalau habis silahkan ditambahkan saja, selesai. Begitu terus yang kita harus lakukan sampai tanaman hidroponik Selada, Pakchoy, Kangkung, Bayam, Tomat, Cabe. dll tiba saatnya untuk di panen.

Biasanya pas mau panen kita akan senang dan kaget karena ternyata kita bisa juga menanam hidroponik dan hasilnya juga cukup bagus dengan usaha yang tidak terlalu keras. Jadi apalagi yang ditunggu, ayo mulai menanam tanaman hidroponik sekarang.


Artikel terkait cara membuat penyangga tanaman dari paralon

Ayo menanam
by : indraambogahidroponik.blogspot.com



Monday 6 June 2016

Selada Etiolasi ( kurus, tinggi, langsing )

Etiolasi adalah tanaman yang kurus, tinggi dan langsing karena kurang mendapat cahaya matahari yang cukup ketika bibit sudah mulai pecah menjadi tunas. Untuk skala pehobi tanaman kutilang ini biasanya masih terus di tanam karena merasa sayang kalau di buang atau memang belum tahu kalau tanaman mengalami etiolasi. Untuk skala pebisnis, apalagi yang memasok ke hipermarket, restoran atau hotel akan di buang karena tanaman hidroponik yang mengalami etiolasi tidak akan di terima karena tidak memenuhi syarat kualitas yang diminta. Tanaman yang terkena etiolasi kalau di teruskan tanamannya hasilnya akan seperti gambar di bawah ini

  

Tanaman yang di tanam secara bertingkat dengan tidak memperhatikan jarak antara tanaman bagian bawah dan bagian atasnya juga tidak akan menghasilkan tanaman yang berkualitas, karena tanaman bagian bawahnya kurang mendapat cahaya matahari cukup.
Untuk menghasilkan tanaman berkualitas dengan hidroponik bertingkat, yang harus diperhatikan adalah arah datangnya sinar matahari dan jarak antara tanaman bagian atas dan bawah. Bila ini semua bisa teratasi maka hasil panen berkualitas baik dan berkuantitas banyak bisa kita dapatkan.

Artikel lainnya hama tanaman hidroponik

Semoga bermanfaat
indraambogahidroponik.blogspot.co.id

Thursday 2 June 2016

Bibit re-pack seribuan

Bibit re-pack seribuan perbungkus


Kode Nama Isi Produksi Kadaluarsa Stok
SY1 Caisim Shinta Ratusan Biji Panah Merah 01-Apr-17 Ada
SY2 Sawi Putih Dakota Ratusan Biji Panah Merah 01-Aug-17 Ada
SY3 Pakchoy Nauli F1 Ratusan Biji Panah Merah 31-Oct-17 Ada
SY4 Seledri Amigo Ratusan Biji Panah Merah Juni 2016 Ada
SY5 Bayam Hijau Maestro Ratusan Biji Bintang Asia 31-May-17 Ada
SY6 Bayam Merah Mira Ratusan Biji Bintang Asia 01-Apr-17 Ada
SY7 Selada Hijau Grand Rapids Ratusan Biji Panah Merah 01-Oct-17 Ada
SB1 Tomat Permata F1 5 Biji Panah Merah 31-Aug-17 Ada
SB2 Cabe Rawit merah Pelita F1 3 Biji JAWARA 31-Jan-16 Ada
SB3 Melon Amanta F1 1 Biji panah merah 30-Jun-17 Ada
Silahkan memilih bibitnya
by : indraambogahidroponik.blogspot.co.id